Skandal Seleksi Tenaga Kerja PWS-Disnaker PALI: Transparansi Nol, Dugaan 'Anak Emas' Menguat!
Skandal Seleksi Tenaga Kerja PWS-Disnaker PALI: Transparansi Nol, Dugaan 'Anak Emas' Menguat!*
SIGAPNEWS.CO.ID I PALI —Proses seleksi penerimaan tenaga kerja Driver & Helper Vakum Truck untuk proyek PT. Pelita Wira Sejahtera (PWS) di lingkungan PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field, yang melibatkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) PALI, tengah diterpa isu miring. Publik menyoroti minimnya transparansi dan munculnya dugaan kuat adanya pengkondisian atau 'main mata' dalam penentuan kelulusan.
Seleksi yang berlangsung dalam tiga tahap—Administrasi, Wawancara, dan Praktik—dipertanyakan keabsahannya. Pasalnya, hingga pengumuman hasil, Disnaker PALI dan pihak PWS tidak pernah secara spesifik menjelaskan parameter atau skor minimal yang menjadi penentu kelulusan peserta.
"Kami tidak tahu standar nilai tes wawancara atau praktik itu berapa. Tiba-tiba ada yang lulus, ada yang tidak. Prosesnya seperti kotak hitam, tidak ada kejelasan skor," ungkap salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.
Tiga Isu Krusial Mencekik Transparansi
Tiga poin utama menjadi sorotan tajam publik dan memicu kegaduhan di kalangan pelamar:
1. Misteri Parameter Kelulusan: Tidak adanya detail skor atau nilai tes. Hasil seleksi terasa sangat subjektif, membuka ruang lebar bagi dugaan kecurangan.
2. Aroma 'Jatah' dan Pengkondisian: Beredar rumor dugaan kuat bahwa ada pihak-pihak tertentu yang melakukan request atau permintaan khusus terhadap nama-nama calon tenaga kerja yang harus diluluskan, jauh sebelum hasil seleksi diumumkan. Hal ini seolah menafikan hasil tes yang telah dijalani peserta.
3. Lulusan 'Impor' di Luar Area Kerja Project : Dugaan yang paling sensitif adalah adanya peserta yang dinyatakan lulus, padahal bukan berasal dari area yang telah ditentukan dalam surat informasi lowongan yang dibuat PT. PWS kepada Disnaker PALI. Kebijakan ini jelas mencederai komitmen pemberdayaan tenaga kerja lokal dan memicu kekecewaan besar di kalangan warga PALI.
"Jika benar ada yang lulus dari luar area padahal kuota untuk lokal, ini jelas penipuan terhadap masyarakat PALI dan mengabaikan surat perjanjian rekrutmen awal," tegas seorang tokoh pemuda PALI.
Pertanyaan Besar untuk Disnaker dan PWS
Ketidak jelasan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang peran Disnaker PALI sebagai fasilitator dan pengawas rekrutmen. Seharusnya, Disnaker menjamin proses yang fair dan transparan, terutama untuk lowongan di proyek vital seperti Pertamina Hulu Rokan.
Ironis nya beberapa pelamar Driver yg blum mampu maksimalkan kendaraan Yunit Mobil
Saat tes mundur masih bnyak ke jangalan terdapat seperti mundur masih blom pas sempat kluar jalur tapi tetap lulus,
Ini ada apa jelas, dugaan kuat
Ada main,
Ini jelas di rugikan bagi yg telah lama nengabdi di supkon pertamina, fild Adera zona 4 bahkan sudah belasan tahun di PT Dewa patria (DP)
Tapi nyatanya tidak lulus,
Tentu hilang pekerjaan & melukai hati meteka,
Yg telah lamah mengabdi kini hanya ter tunduk, kecewa yg begitu nendalam, karna ini nenyangkut ke hidupan mereka jelas"
Bahkan sa'at di tanya salah satu pelamar melalui cat wa
Ke Agung Disnaker trans. Kami hanyalah mem fasilitator mem pertemukan pencari kerja & pemberi kerja, dalam hal ini seleksi yg sudah kita lakukan, untuk hasil pelulusan itu berdasarkan perengkingan
Juga hasil penilaian hasil evaluasi Dari & kemungkinan dalam ini atau user pertamina, itu sendiri yah pak, tutup Agung"
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi yang memuaskan dari pihak PT. Pelita Wira Sejahtera (PWS) maupun user pertamina, Disnaker PALI terkait tiga dugaan krusial yang menyelimuti hasil seleksi ini. Publik menuntut agar hasil tes, lengkap dengan skor dan kriteria kelulusan, dibuka secara gamblang untuk membuktikan bahwa proses rekrutmen telah berjalan jujur dan bebas dari intervensi.
Jika dugaan ini terbukti benar, kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme rekrutmen melalui lembaga resmi seperti Disnaker akan runtuh. Bola panas kini ada di tangan Disnaker PALI dan PWS untuk segera membersihkan nama baik dan membuktikan transparansi seleksi. Rilis M.Riadi
Editor :Sapriansyah