Akibat Lahan Masyarakat Tergenang Air, Mereka Minta PTBA Buka Sungai Bintan Yang Ditutup

Sriwijayanews l Muara Enim - Masyarakat Tanjung Enim menuntut PT. Bukit Asam yang diduga telah menutup aliran anak sungai (sungai Bintan) di daerah Bintan yang mengakibatkan terjadinya genangan air ditanah masyarakat yang belum dibebaskan PT. BA ataupun PT. BSP, saat diadakan pertemuan dikantor camat Lawang kidul, agar anak sungai yang ditutup tersebut dibuka kembali. Senin (09/05).
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat yang memiliki tanah di daerah Bintan Desa keban agung kecamatan Lawang kidul Kabupaten muara Enim Sumsel, yang dihadiri camat Lawang kidul, mereka minta kepada camat untuk memfasilitasi dengan PT. Bukit asam agar membuka kembali anak sungai yang ditutup sehingga aliran sungai dapat mengalir dan tidak mengakibatkan genangan air ditanah mereka.
Salah satu dari pemilik tanah Bambang Irawan mengatakan, "Akibat penutupan sungai Bintan tanahapabila anak sungai (sungai Bintan) tersebut tanah kami terendam air, sehingga kami tidak dapat mengusahakan lagi," tuturnya.
Katanya, kalau dalam 7 hari tidak dibuka, maka masyarakat akan melakukan demo secara besar-besaran, sampai dibukanya anak sungai yang ditutup tersebut.
Lanjutnya, "Tanah tersebut adalah milik kami dan belum dibebaskan sama sekali baik dari PT. BA maupun PT BSP bahkan tanah kami sudah masuk dalam HGU juga, dan sekarang tanah kami ikut juga tergusur, jadi rusak, padahal belum diganti rugi," ucapnya.
Pemilik tanah juga mengatakan, selain penutupan sungai tersebut agar di buka, juga kalau tanah tersebut masuk dalam HGU, mereka minta untuk dikeluarkan dari HGU, karena tanah kami belum dibayar atau dibebaskan.
Sementara camat lawang Kidul Andrille Martin mengatakan, "Kalau tanah milik mereka tersebut digenangi air akibat penutupan anak sungai, karena lokasi tersebut sudah saya cek bersama danramil," katanya.
Read more info "Akibat Lahan Masyarakat Tergenang Air, Mereka Minta PTBA Buka Sungai Bintan Yang Ditutup" on the next page :
Editor :Sapriansyah