Biadab! Istri Tak Layani, Anak Sendiri Digauli Layak Suami Istri

SRIWIJAYANEWS I MUARA ENIM,SUMSEL - Dari hasil press release yang dilaksanakan di teras lobi Polres Muara Enim, Kamis (21/04).

Acara dibuka langsung oleh Kapolres muara enim AKBP Aris Rudianto SH.SIK di dampingi Kasat Reskrim AKP, Widy Andika Dharma, Kasi Humas Polisi SituMorang dan Kanit PPA Rama Juliani. 

Kapolres Ungkap kasus terhadap persetubuhan anak kandung sendiri dengan inisial Bunga (18 th). Adapun pelaku ialah Ayah Kandung sendiri berinisial SY (37th). 

Pelaku diamankan polisi pada Selasa (19/4/22) sekira pukul 13.00 WIB dirumah tersangka desa Sumber Mulia Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim. 

Berdasarkan laporan polisi No : LP/B-92/IV/2022/SPKT polres Muara Enim Polda Sumsel, tanggal 18 April 2022.

Kapolres Muara Enim menerangkan, bahwa pelaku melakukan persetubuhan ini selayaknya suami istri. Korban mengaku bahwa istrinya menolak saat di ajak berhubungan badan.

"Korban juga katakan kalo istrinya sering memarahinya, sehingga pelaku SY melampiaskan ke anaknya sendiri," ungkapnya. 

Lebih lanjut Kapolres katakan, modus pelaku lakukan itu sejak anaknya masih di umur 14 tahun. Sampai sekarang korban sudah berusia 18 tahun.

Korban dilakukan terakhir kali pada hari tanggal lupa tetapi pada bulan September 2021 sekira pukul 16.00 WIB. 

"Pelaku melakukan persetubuhan itu sering kali, tidak terhitung lagi. Pelaku melakukan itu di rumahnya sendiri," bebernya.

Ditempat yang sama, Kanit PPA Rama Juliani menambahkan saat di wawancarai usai pres release, bahwa korban sering sekali di ancam saat melakukan persetubuhan itu. Korban sering dipukuli kalau tidak melayaninya. 

"Jadi pelaku melakukan itu dari korban belum haid, sampai dia haid (dewasa). Setiap korban selalu memakai alat kontrasepsi sebelum melakukan persetubuhan," terang Kanit PPA. 

Bukan itu saja, korban melakukan itu, selain dirumahnya terkadang dikebun. 

Selain itu korban sering diajak nonton bokep, juga sering dikirimi video bokep lewat whatsapp, ke korban. 

Motif lain, bahwa pelaku melakukan itu awalnya si korban usai mandi. Dan si korban sedang tidur di kamar korban. 

Karna tak tahan, melihat korban telanjang, nafsu birahi datang, si pelaku melakukan itu, sempat korban menangis kesakitan. Pernah juga korban mengalami pendarahan, karna saat itu korban masih berumur 14 tahun saat masih duduk di Sekolah Dasar," pungkas Kanit PPA,

Adapun barang bukti, 
1. Satu buah kaos oblong warna hijau bertuliskan (CONVERSE) milik korban.

2. Satu buah celana warna merah motif kotak-kotak bergaris.  

3. Satu buah BRA warna hitam.

4. Satu buah celana dalam wanita warna pink motif bunga-bunga. 

Atas kelakuan yang dilakukan tersangka pasal yang di prasangkakan ialah. Pasal 81 ayat 3 UU No. 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. 

Bunyi pasal di prasangkakan ialah, "Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan badan dengannya atau dengan orang lain dilakukan oleh orang tua wali, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga pendidikan".

Dengan ancaman penjara minimal 5 tahun maksimal 15 tahun penjara di tambah 1/3 hukuman. 

Kini pelaku harus mendekam reruji untuk menanggung perbuatan nya. Dalam tahanan polres Muara Enim.