H Adriansyah: Pemilihan Wakil Bupati Dipaksakan dan Tidak Tepat

Maka untuk mengatasi dalam hal terjadinya kekosongan Jabatan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah yang disebabkan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan undang- undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah diatas, ada beberapa instrumen hukum yang diatur melalui Undang- Undang No 10 Tahun 2016 tentang pilkada untuk digunakan sebagai acuan dalam pengisian kekosongan Jabatan Kepala Daerah dan/Atau Wakil Kepala Daerah.
Bahwa meninjau dari duduk perkara dalam Pendapat Hukum ini, faktanya telah terjadi kekosongan Jabatan Wakil Bupati karena ada proses pergantian Jabatan dari Wakil Bupati menjadi Bupati dikarenakan Bupati yang terpilih melalui Pemilu atas nama H. AHMAD YANI telah terbukti melakukan Tindak Pidana Korupsi sehinggatidak dapat lagi melaksanakanTugas Pemerintahan berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht)dan selanjutnya Jabatan Bupati digantikan oleh H. JUARSYAH.
Ketentuan Politik tersebut telah sejalan dengan Prinsip Pasal 173 ayat (1) UU/10/2016 Tentang Pilkada yang menyatakan, dalam hal Gubernur, Bupati, dan Walikota berhenti karena meninggal dunia, permintaan sendiri, diberhentikan.
Maka Wakil Gubernur, Wakil Bupati dan Wakil Walikota menggantikan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Bahwa setelah Wakil Bupati ditetapkan menjadi Bupati berdasarkan mekanisme yang diatur dalam Pasal 173 UU/10/2016 Tentang Pilkada tersebut,telah menciptakan suatu keadaan kosongnya Jabatan Wakil Bupati di Kabupaten Muara Enim yang sampai saat ini belum dilakukan Pemilihan Wakil Bupati melalui mekanisme pemilihan oleh DPRD KAB MUARA ENIM sebagaimana ketentuan pengisian jabatan Wakil Bupati yang diatur dalam Pasal 176, UU/10/2016 Tentang Pilkada.Bahwa rencana DPRD KABUPATEN MUARA ENIM yang akan melaksanakan pemilihan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim di parlemen berdasarkan 2 (dua) orang Calon Wakil Bupati yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Pengusung.
Maka kami berpendapat bahwa berdasarkan Fakta dari rangkaian peristiwa hukumdan politik yang terjadi di Kabupaten Muara Enim, serta dikaitkan dengan ketentuan Pasal 176, UU/10/2016 Tentang Pilkada, tidaklah Efektif lagi untuk dilaksanakan dengan alasan,Ketika dilakukan pemilihan Wakil Bupati dengan mengacu pada ketentuan pasal 176 ayat (1), (2), (3), (4) UU/10/2016 Tentang Pilkada, pada prinsipnya pemilihan WakilBupati harus dilaksanakan seketika atau tidak berselang Jauh pada saat terjadinyakekosongan jabatan Wakil Bupati, agar setelah Wakil Bupati terpilih dan ditetapkantidak mempengaruhi atau berkurangnya ketentuan waktu mengenai sisa masa jabatan yang harus lebih dari 18 (delapan belas) dan juga terkait dalam pelaksanaantugas dan kewajibannya sebagai Wakil Bupati yang terpilih melalui mekanisme Pemilihan oleh DPRD KAB MUARA ENIM.
Read more info "H Adriansyah: Pemilihan Wakil Bupati Dipaksakan dan Tidak Tepat" on the next page :
Editor :Sapriansyah
Source : Eko m